Tulisan ini mengulas mengenai pentingnya sebuah research design atau rancangan
penelitian dalam pembentukan suatu karya tulis ilmiah dari suatu penelitian
khususnya etnografi. Hal ini karena,
pada dasarnya etnografi membutuhkan proses interaksi dengan masyarakat mengamati
fenomena secara langsung dan kemudian ‘mencatat’
apa yang terlihat yang sesuai dengan realitas sosial, politik, budaya, ekonomi,
dan sebagainya. Selain itu, untuk membuat karya etnografi dibutuhkan perumusan teori,
konsep hingga metode, bahkan dalam merencanakan tujuan penelitan, diperlukan
kemampuan dan pengetahuan esensial sebelum terjun ke lapangan. Oleh karena itu dalam membuat karya etnografi
diperlukan research design yang
merupakan perancangan atau perencanaan mengenai hal apa saja yang diperlukan
dalam penelitian. Langkah awal dalam membuat research design ialah diperlukan
rangkaian isu apa saja yang akan diteliti. Menurut Malinowski, penelitian
etnografi harus berangkat dari pengidentifikasian permasalahan yang ada di
lapangan, kemudian dilakukanlah hipotesis untuk melakukan penelitian.
Membuat karya etnografi juga diperlukan studi
literatur yang relevan terhadap penelitian, sehingga dapat dimunculkan beberapa pertanyaan riset. Pertanyaan riset
ini akan memunculkan beragam teori dan mengantarkan pada metode yang akan
digunakan. Pertanyaan riset ini benar-benar harus dirancang dalam rencana
penelitian juga hipotesis. Hal ini berguna untuk mengarahkan research design agar tidak keluar dari rancangan. Jika dalam
penelitian kemudian dihadapkan pada hal yang berbeda dengan rumusan teori pada
hipotesis, maka digunakanlah developing
theory.
Etnografer secara bebas dapat menentukan isu apa
yang akan dikaji dan topik-topik apa saja yang akan diteliti. Akan tetapi,
tetap harus berpatokan dengan latar belakang pengetahuan dan keadaan sekitar
yang menjadi fokus penelitian, meskipun tidak jarang pada kenyataannya sering
berubah. Atkinson juga mengatakan bahwa penelitian itu awalnya berasal dari
konsep teori pelabelan dan bergerak dari konsep generik ke konsep topikal.
Terdapat faktor yang berperan penting dalam
penentuan riset penelitian, diantaranya ialah the nature of setting dan settings
chosen for study, yaitu setting
yang benar-benar alami dan setting yang
muncul saat melakukan penelitian terhadap isu yang menarik dari suatu kelompok
tertentu. Pemilihan setting peniliti berdasarkan
foreshadowed problems, yaitu setting alami yang berangkat dari
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Referensi
Hammersley, M. dan P.
Atkinson.
2007
Etnopgraphy: Principles in Practice (3rd edition). London
dan New York:
Routledge. Bab 2, hal: 20-40.